Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Website www.alumni-sttind.com expired... mohon maaf atas ketidaknyamanan ini....

Fenomena Tetangga yang Tiba-Tiba Kaya

Saya tinggal di sebuah kompleks yang dihuni karyawan Pos dan Telkom. Kompleks perumahan kami cukup kecil sehingga kami selalu tahu apa saja perkembangan tetangga kami. Salah satu yang nampak jelas adalah pada rumah dan mobil yang dimiliki oleh para penghuni. Kita tentu hafal dengan mobil yang dimiliki oleh para tetangga itu.
Teman akrab saya, Pak Gultom (anda benar, ia dari Medan) juga punya mobil. Mobilnya sudah cukup tua. Menurut saya harga mobilnya paling ‘hanya’ seharga 30 jutaan. Walau ia bekerja di BUMN, masih ditambah mengajar di beberapa perguruan tinggi, masih ditambah istrinya bekerja, rupanya tidak berdaya untuk mengganti mobilnya menjadi yang jauh lebih muda.


Ketika saya berangkat bekerja, saya pasti melewati rumahnya. Jadi saya tahu persis jenis mobil yang ia miliki. Di depan rumahnya (masih di dalam pagar), saya lihat ada gerobak untuk jualan nasi. O ya, teman saya ini orangnya amat ‘getol’ berbisnis kecil-kecilan. Gerobak nasi yang ‘nongkrong’ saja di rumahnya membuktikan bahwa ia sudah pernah bisnis jualan nasi (dengan mempekerjakan orang lain tentu saja), dan gagal.

Sesuai dengan semangat untuk selalu menambah penghasilan (anda juga bukan?), ia ikut berbagai bisnis MLM. Dengan memakai jas disertai dengan dasi merahnya, ia aktif ikut pertemuan-pertemuan MLM itu. Kita para temannya sering terheran-heran dengan semangatnya yang tidak kunjung menyerah itu.

Apa hubungan tulisan ini dengan cerita mobil teman saya tadi? Ada, yaitu ketika saya lewat di depan rumahnya, ternyata di depan rumahnya ada sebuah mobil baru. Mobil yang benar-benar baru, yang dengan sedikit lirikan saya bisa pastikan harganya di atas seratus juta.
Saya membatin, “Jangan-jangan ia korupsi.” Tapi dengan cepat saya bantah, karena ia ‘hanyalah’ seorang dosen, yang tidak punya proyek apa-apa. Ia juga tidak memegang jabatan apa-apa. Jika ia ‘korupsi’ paling hanya korupsi waktu…Saya membatin lagi, ‘mungkin ia mendapat warisan’ tapi karena saya kenal ia sejak muda, saya berani pasti bahwa ia tidak mungkin mendapat warisan.

Terus ia bisa kaya karena apa? Bisnis MLM-nya? Ah, yang benar saja. Rasanya ada jutaan ‘fans’ MLM yang saat ini hidupnya sangat pas-pasan. Ia bahkan pernah berkomentar, ‘Ternyata hanya buang-buang waktu saja saya ikut MLM. Gila, bukannya saya mendapat uang, eh, malah saya mengeluarkan uang terus. Untuk pertemuan saja saya harus bayar, mahal lagi…”
Belum lepas kekaguman saya, tiba-tiba ia sudah membawa mobil baru lagi. Mobil itu jelas mahal, apalagi body-nya yang jantan makin menguatkan dugaan saya bahwa mobil itu memang mahal.
DR. Dwi Suryanto, Ph.D. adalah penulis buku Transformational Leadership: Terobosan Baru Menjadi Pemimpin Unggul

Comments :

0 komentar to “Fenomena Tetangga yang Tiba-Tiba Kaya”